Kisi-kisi uas kepemimpian dan ppsdm 2016
Kisi-Kisi UAS Hub.Industrial ’15
Kisi-kisi Ujian Mata Kuliah Hubungan Industrial
- Menjelaskan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Hubungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan Hubungan Industrial.
- Manfaat Serikat Pekerja dan pernannya bagi perusahaan.
- Pemogokan Kerja dan Komitmen Kerja Pegawai.
- Pemutusan Hubungan Kerja dan tanggungjawab perusahaan.
KEPEMIMPINAN DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN MANAJERIAL
Karakter Manajer dan Karakter Pemimpin
KARAKTERISTIK PEMIMPIN
Semua pekerjaan baik itu besar maupun kecil harus dilakukan oleh orang yang tepat, istilah populernya “the right man in the right place”. Rasulullah SAW beberapa abad yang lampau telah mengingatkan “Jika suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya (tidak memiliki kapasitas untuk mengembannya), maka tunggulah saat kehancurannya” (H.R. Bukhari bab Ilmu).
Terlebih lagi urusan pemimpin yang memegang kendali terhadap apa yang dipimpinnya. Dalam hal ini pemimpin perusahaan yang ditangannya terletak masa depan perusahaan dan seluruh pihak yang merupakan stake holders perusahaan tersebut. Kepemimpinan sebagai salah satu penentu arah dan tujuan organisasi harus mampu menyikapi perkembangan zaman. Pemimpin yang tidak dapat mengantisipasi dunia yang sedang berubah ini, atau setidaknya tidak memberikan respon, besar kemungkinan akan memasukkan organisasinya dalam situasi stagnasi dan akhirnya mengalami keruntuhan.
Seorang pemimpin perusahaan yang ideal haruslah seorang yang mempunya kapabilitas dan profesionalitas agar dapat memimpin dengan manajemen dan sistem yang baik. Sudah begitu banyak buku manajemen dan psikologi yang ditulis oleh para ahli yang mencoba merumuskan karakteristik dari pemimpin perusahaan yang tangguh dan efektif. Dua buku yang paling populer membahas tentang ini adalah The 7 Habits of Highly Effective Person (Stephen R Covey : 1989) dan Managing People is like Herding Cats (Warren Bennis : 1997)
selengkapnya: makalah kepemimpinan
PERANAN KEPEMIMPINAN
Latar Belakang
Kepemimpinan adalah adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan. Dalam pengertian lain kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan kerja untuk mempengaruhi orang lain, terutama bawahannya, untuk berfikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku yang positif ia memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.
Dalam sebuah organisasi atau instansi, peran kepemimpinan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap terciptanya efektivitas kerja. Bahkan sekarang ini bisa dikatakan bahwa kemajuan yang dicapai dan kemunduran yang dialami oleh suatu instansi, sangat ditentukan oleh peranan pemimpinnya yang dapat dilihat dari gaya kepemimpinannya. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai efektivitas kerja. Jika seorang pemimpin mampu mengaplikasikan kepemimpinan yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada, maka para pegawai pun akan dapat bekerja dengan nyaman dan semangat yang tinggi
selengkapnya: PERAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan dan Karakteristik Pekerjaan Manajerial
PEMBAHASAN
2.1 Pola Kegiatan dalam Pekerjaan Manajerial
Para peneliti menggunakan metode deskriptif seperti observasi langsung, laporan dan wawancara. Para peneliti berusaha untuk menemukan jawaban atas pertanyaan seperti berapa banyak waktu yang digunakan manajer bagi dirinya sendiri atau berinteraksi dengan berbagai macam orang (seperti bawahan, rekan sejawat, atasan dan orang luar), seberapa sering
manajer menggunakan bentuk interaksi itu berlansung dan siapa yang memulainya.
1. Langkah Pekerjaan Adalah Cepat dan Selalu Meningkat
Penelitian tentang aktivitas menajerial ternyata berlawanan dengan konsepsi umum manajer sebagai orang yang secara cermat membuat perencanaan dan menyusunkegiatan kemudian duduk dikantornya sambil menunggu terjadinya pengecualian atas operasi normal yang membutuhkan perhatian mereka.
selengkapnya: Kepemimpinan dan Karakteristik Pekerjaan Manajerial
HUMAN DEVELOPMENT INDEX
HDI ( Human Development Index )
- Pengertian HDI
Pengertian HDI adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, pendidikan, dan standar hidup untuk semua negara di seluruh dunia. HDI digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara termasuk negara maju, negara berkembang, atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijakan ekonomi terhadap kualitas hidup. HDI merupakan salah satu indeks yang berguna untuk memusatkan perhatian pada aspek kualitas dari pembangunan dan berguna bagi negara-negara dengan skor HDI yang relatif rendah untuk melihat kembali variabel-variabel nutrisi, kesehatan, dan pendidikan.
HDI mengukur pencapaian rata-rata sebuah negara, komponen yang diukur dalam HDI adalah
- Income (pendapatan per kapita)
- expectation of life (angka harapan hidup)
- years of scholly (pendidikan)
- elitaration rate (tingkat buta huruf)
human development index dibagi menjadi 4 kategori
- Katagori pertama adalah very high human development dimana terdapat urutan 1 sampai 47.
- Kategori kedua adalah high human development yang memuat urutan 48 sampai 94.
- Kategori ketiga adalah medium human development dengan urutan 95 sampai 141.
- Kategori keempat adalah low human development dengan urutan 142 sampai 187.
selengkapnya: Makalah kel 11 PPSDM
Pelatihan dan Pengembangan SDM
Pelatihan (training) menurut Mathis (2002) adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, proses ini terikat dengan berbagai tujuan organisasi, pelatihan dapat dipandang secara sempit maupun luas. Secara terbatas, pelatihan menyediakan para pegawai dengan pengetahuan yang spesifik dan dapat diketahui serta keterampilan yang digunakan dalam pekerjaan mereka saat ini.
Sedangkan Payaman Simanjuntak (2005) mendefinisikan pelatihan merupakan bagian dari investasi SDM (human investment) untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja, dan dengan demikian meningkatkan kinerja pegawai. Pelatihan biasanya dilakukan dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan jabatan, diberikan dalam waktu yang relatif pendek, untuk membekali seseorang dengan keterampilan kerja. Pengembangan lebih difokuskan pada peningkatan kemampuan dalam pengambilan keputusan dan memperluas hubungan manusia (human relation) bagi manajemen tingkat atas dan menengah sedangkan pelatihan dimaksudkan untuk pegawai tingkat bawah (pelaksana).
Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini : Pelatihan & Pengembangan SDM
GAYA KEPEMIMPINAN DAN TINGKAT KEMATANGAN BAWAHAN
GAYA KEPEMIMPINAN DAN TINGKAT KEMATANGAN BAWAHAN
DEFINISI GAYA KEPEMIMPINAN
Istilah gaya secara kasar adalah sama dengan cara yang digunakan pemimpin di dalam mempengaruhi para pengikutnya.
Pada saat apapun jika seseorang berusaha untuk mempengaruhi perilaku orang lain, bahwa kegiatan semacam itu telah melibatkan seseorang ke dalam aktivitas kepemimpinan. Jika kepemimpinan tersebut terjadi dalam suatu organisasi tertentu, dan orang tadi perlu mengembangkan staf dan membangun iklim motivasi yang menghasilkan tingkat produktivitas yang tinggi, maka orang tersebut perlu memikirkan gaya kepemimpinannya.
Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Dalam hal ini usaha menyelaraskan presepsi di antara orang yang akan mempengaruhi perilaku dengan orang yang perilakunya akan dipengaruhi menjadi amat penting kedudukanya.
Selama bertahun-tahun ketika orang-orang membicarakan gaya kepemimpinan, mereka mengidentifikasikan dua kategori gaya yang ekstrem yakni: gaya kepemimpinan otokratis, dan gaya demokratis. Kepemimpinan ortokratis dipandang sebagai gaya yang didasarkan atas kekuatan posisi dan penggunaan otoritas. Sementara itu gaya kepemimpinan demokratis dikaitkan dengan kekuatan personal dan keikutsertaan para pengikut dalam proses pemevahan masalah dan pengambilan keputusan. Tannenbaum dan Schmidt dalam artikel mereka yang dimuat dalam majalah Harvard Business Review: How to Choose a Leadership Pattern, berargumentasi bahwa gaya kepemimpinan otokrasi dan demokratis merupakan gaya kepemimpinan, oleh karenanya dapat didudukkan dalam suatu kontinum dari perilaku pemimpin yang sangat otokratis pada suatu ujung, sampai kepada perilaku pemimpin yang sangat demokratis pada ujung yang lain.
selengkapnya: GAYA KEPEMIMPINAN DAN TINGKAT KEMATANGAN BAWAHAN
Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan Dan Perjanjian Kerja Bersama/Perburuhan
A. PERJANJIAN KERJA
Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 1 angka 14, Perjanjian Kerja adalah suatu perjanjian antara pekerja dan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban kedua belah pihak.
Sedangkan menurut Subekti, perjanjian kerja memiliki definisi “Perjanjian antara seorang buruh dan majikan, yang ditandai dengan ciri-ciri adanya upah atau gaji tertentu yang diperjanjikan dan adanya suatu hubungan di peratas, yaitu hubungan berdasarkan pihak satu (majikan) yang berhak memberikan perintah-perintah yang harus ditaati oleh pihak lain (buruh)”.
Perjanjian kerja dapat dilakukan dengan dua cara, yakni secara lisan antara pekerja dan pengusaha, dan secara tertulis yaitu melalui surat perjanjian yang ditandatangani kedua belah pihak. Sebagai bagian dari perjanjian pada umumnya, perjanjian kerja harus memenuhi syarat sahnya perjanjian sebagaimana diatur dalam pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer). Ketentuan ini juga tertuang dalam pasal 52 ayat 1 Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menyebutkan bahwa perjanjian kerja dibuat atas dasar :
1. Kesepakatan kedua belah pihak
2. Kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan hukum
3. Adanya pekerjaan yang dijanjikan
4. Pekerjaan yang dijanjikan tidak boleh bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan, dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Unsur-unsur yang ada dalam suatu perjanjian kerja :
1. Adanya unsur pekerjaan
2. Adanya unsur perintah
3. Adanya upah
4. Waktu tertentu
Selengkapnya bisa di download di sini