Administrasi Pendidikan
Archive for February, 2013
Administrasi Pendidikan
Pokok Bahasan I Manajemen Kinerja dan Kompensasi : Konsep Dasar Manajemen Kinerja
1.1 Pengantar
Organisasi dan manajemen ibarat jasad manusia dan ruhnya. Organisasi diibaratkan susunan anatomi manusia sedangkan manajemen adalah ruh manusia. Dapat disebut manusia jika manusia tersebut masih lengkap ada susunan anatominya dan juga ada ruh sebagai ketenagaan dzat hidup manusia. Dalam bahasan modul ini disebut organisasi jika ada manajemen di dalamnya, dan dapat disebut manajer jika memimpin sebuah organisasi atau perusahaan. Oleh karena itu dalam bahasan dalam bab ini dan bab-bab selanjutnya dalam modul ini adalah membahas saling terkaitan antara organisasi/perusahaan, manajemen, dan karyawan dalam satu kesatuan yang tidak terpisahkan, sebagaimana tak terpisahkannya antara manusia dan ruhnya sebagai dzat ketenagaan hidup bagi jasad manusia.
Sebelum membahas lebih jauh tentang manajemen kinerja dan kompensasi sebagaiamana isi modul ini maka dalam bab ini kita akan mengingat dulu tentang beberapa hal tentang manajemen, kinerja karyawan beserta karyawan yang ada di dalamnya. Setelah membaca bab ini diharapkan dapat memahami keterkaitan antara fungsi manajemen dalam mengelola karyawannya dalam upaya memicu karyawan mendapatkan kinerja optimal.
Performance atau kinerja dalam kamus manajemen (Sugian,2006:166) didefinisikan pencapaian oleh individu, tim, organisasi atau proses. Mathies (2000:78) mengemukakan bahwa kinerja pada dasarnya apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan.Kinerja dalam sehari-hari dapat diistilahkah dengan prestasi kerja. Prestasi kerja tidak serta merta dapat dicapai oleh seseorang, belum pernah kita dengar ada seseorang berprestasi dengan hanya berpangku tangan. Untuk menjadi orang berprestasi dalam diri seseorang paling tidak diperlukan dua syarat, yakni ada kemauan keras atau berupaya sungguh-sungguh dan memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan.
Robbins (Moeheriono,2009:61) menyebut bahwa kinerja sebagai fungsi interaksi antara kemampuan atau ability (A), motivasi atau motivation (M), dan kesempatan atau opportunity (O), atau Performance merupakan fungsi dari Motivation, Ability dan Opportunity atau jika dirumuskan menjadi P= f(MxAxO). Jika organisasi menghendaki karyawannya berprestasi yang optimal, seharusnyalah manajemen memberikan kesempatan bagi karyawannya untuk melakukan pekerjaan secara optimal pula. Untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan, manajemen bisa merancang agar karyawannya dapat memiliki semangat yang tinggi dalam bekerja, melalui pemberian kompensasi yang layak dan memberikan imbalan yang memadai atas prestasi kerja yang diperoleh karyawannya. Sedangkan untuk meningkatkan kemampuan kerja karyawannya, manajemen dapat meningkatkan kemampuan kerja karyawannya melalui pendidikan atau pelatihan yang relevan dengan bidang tugasnya. Agar upaya manajemen dapat optimal untuk meningkatkan kinerja karyawannya, manajemen dapat merancang iklim organisasi pada suasana yang menyenankan bagi karyawannya, sehingga karyawan dapat bekerja bukan hanya semata-mata berharap imbalan dari organisasinya melainkan bekerja dengan penuh komitmen .